Jumat, 30 Desember 2016

Melatih Berpikir Dengan Penalaran Tingkat Tinggi

Higher Order Thinking
Berpikir tingkat tinggi terjadi ketika seseorang mengambil informasi baru dan informasi tersimpan dalam memori dan saling terhubungkan dan/atau menata kembali dan memperluas informasi ini untuk mencapai tujuan atau menemukan jawaban yang mungkin dalam situasi membingungkan.

Higher Order Questions (rich questions)
Pertanyaan ulangan dan mereka hanya membutuhkan representasi dari bahan yang dikenal (pemahaman sederhana) menunjukkan jawaban rendah, sedangkan pertanyaan yang meminta siswa unggul menyimpulkan, menghipotesis, menganalisis, menerapkan, mensintesis, mengevaluasi, membandingkan, kontras atau membayangkan, menunjukkan jawaban tingkat tinggi.

Pemberian soal bukan konsumsi sebatas UN tetapi dalam pembelajaran.

Penalaran Tingkat Tinggi
Adalah cara berpikir logis yang tinggi. Berpikir logis yang tinggi sangat diperlukan siswa dalam proses pembelajaran di kelas khususnya dalam menjawab pertanyaan, karena siswa perlu

Ragam pengetahuan
1. Faktual: informasi tentang nama orang, tempat kejadian, julukan, istilah, simbol.
Pengetahuan fakta merupakan landasan bagi seeorang untuk menguasai ragam pengetahuan yang lain.
2. Konseptual: konsep nyata dan abstrak.
3. Prosedural: materi tentang pelaksanaan suatu pekerjaan atau tugas yang berurutan.
4. Metakognitif : kemampuan seseorang dalam berpikir secara umum. Juga mencakup kemampuan sesorang dalam memilih dan menerapkan teori, teknik, atau prosedur yang berbeda untuk proses belajar atau pekerjaan yang berbeda.

Yang termasuk metakognitif:
-Pengetahuan strategi
-Pengetahuan tugas kognitif
-Pengetahuan diri sendiri

Rabu, 28 Desember 2016

Menuju Penilaian Pendidikan Yang Lebih Berkualitas

Pada tanggal 27 Desember 2016, Kepala Bidang Penilaian Akademik Puspendik Kemdikbud, Ibu Asriyanti memaparkan materi berjudul "Menuju Penilaian Pendidikan Yang Lebih Berkualitas" untuk membekali guru-guru yang terlibat dalam Workshop Penulisan Soal.



Dalam  paparannya beliau menyampaikan berbagai hal terkait dengan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional.

Paparan lengkap beliau dapat diunduh pada link berikut.
Menuju Penilaian Pendidikan Yang Lebih Berkualitas


Jumat, 23 Desember 2016

Aku Hanya Akan Tersenyum

Aku hanya akan tersenyum
Mendengar gemuruh celoteh mereka
Meski ujarannya menusuk telingaku
Riuhnya takkan melukai rasaku

Tak usah kuatirkan aku
Jiwa, raga, dan rasaku baik-baik saja
Terlanjur mati sensor sakit hatiku
Terbiasa dihujani kalimat tak bernalar

Tak perlu mencari bekas luka di sana
Meski cat kebencian dipoleskan lagi dan lagi
Coretan itu akan segera terhapus dari dinding inderaku
Takkan kubiarkan sedetikpun melekat tuk mengotori jiwaku

Ini aku dalam dunia bahagiaku

Kamis, 22 Desember 2016

Selamat Hari Ibu

Selamat Hari Ibu untuk semua Ibu, yang telah, sedang, dan akan menjadi Ibu. Ucapan selamat ini bukan sebagai bentuk pemujaan tetapi lebih kepada menggugah kesadaran bahwa Ibu adalah sosok penting dalam hidup kita.

Selamat Hari Ibu.
Mari mencintai Ibu kita kini, sekarang, dan selamanya.

Rabu, 21 Desember 2016

I'm Happy

I'm happy...
Senang banget punya mainan baru.
Semoga awet hidup, panjang umur, dan nggak rewel.
Semoga nggak ada mata jahil yang mengingini, nggak ada tangan jelek yang iseng menjahili.
I'm happy with you, my new website.
Mmuuaah...
Eh, kok jadi lebay ya.
Hihihi.
Maaf ya, friends.

Alamat Baru

Welcome to www.yyati.com, website baru rasa lama. Bye-bye www.yatikurniawati.com, aku merelakanmu berlalu dari kehidupan sosialku.

Smile ...

Smile...
Senyum dong
Aku ingin melihat senyummu pagi ini

Lihatlah mentari yang begitu cerah
Kuingin wajahmu secerah dia
Sehingga mampu menyamarkan kelam di matamu

Smile, please ...
Satu detik saja untukku
Kan kurekam tuk jadi penghias album kisahmu

Rabu, 17 Februari 2016

Akankah

Perjalanan panjang penuh liku Sendiri, tiada yang tahu Tak ada penanda bahwa aku pernah hadir di sana Akankah terhapus tanpa pernah tercatat waktu?

Selasa, 09 Februari 2016

Menyunting Mimpi

Bagaimana bisa kau tahu apa mimpiku, jika aku sendiri bahkan telah lupa. Jadi berhentilah untuk sok tahu. Biarkan sejenak kubermimpi, untuk nantinya kupilih yang sesuai dengan yang kuinginkan. Ini mimpiku, bukan mimpimu Jadi tak perlu meminta untuk menyunting mimpiku.

Senin, 08 Februari 2016

Hanya Angin

Cemara bergoyang lagi, mengangguk-anggukkan rantingnya seirama belaian angin. Aku hanya bisa resah memandang sayu atas apa yang ada di hadapanku. Tak ada lagi yang perlu dikejar. Kutahu angin pasti segera berlalu. Sesegera ia datang, sesegera itu pula ia berlalu

Minggu, 07 Februari 2016

Cuma Cerita Sedih

Sedih, cuma itu kontribusi yang bisa kuberikan atas air mata yang tertumpah. Aku hanya menyimak tanpa kata. Mendengar cerita sedih di sela sedu sedan yang tertumpah. Tak ada yang menyangka jika wanita setengah renta itu adalah seorang ibu dari anak yang menjelang remaja. Seorang ibu yang harus berjuang sendiri untuk mencukupi kebutuhan anak semata wayangnya. Anak yang sangat dicintainya tetapi telah melukai hatinya. Lagi-lagi terdengar keluhan atas ketidakbisaannya menghadapi kelakuan si anak. Apa lagi yang harus dilakukan untuk membuat si anak mau sekolah? Ya, si anak memilih mogok sekolah. Giliranku untuk mengusap dada. Lagi, dan lagi, ada saja orang tua yang menangisi ketidakmauan si anak untuk sekolah. Dan minggu ini sudah ada dua anak yang memilih untuk tidak bersekolah.